Thursday, October 23, 2014
Ayo Berkebun (Let’s Gardening)…!!!!! :D – part 2
Bisa dibilang berkebun edisi pertama gagal, inginnya bisa merawat kebun kecilku sampai mereka siap panen, namun apa daya harus ditinggal. Sekarang saya hanya berharap mereka sehat dan bisa survive dengan kondisi dan cuaca di Depok (forgive all..T__T)
Saya mengambil foto-foto mereka beberapa kali,antara lain saat penyemaian, pemindahan media dan ketika saya tambahkan keluarga baru. 2 hari sebelum saya berangkatsaya sudah menanam sawi, selada (yang sebelumnya saya tulis pak choy), kangkung, cabe merah besar, anggrek kultur yang saya beli di Kebun Raya Bogor, lavender dan morning glory yang masih dalam proses semai.
sehari setelah proses semai
sayuran sawi setelah 4 hari semai
kangkung
Sawi dan Selada
Anggrek kultur yang sudah ditanam di media arang. pot dapat dari pak penjual kompos ^^
Selada sebelum ditanam ulang dengan jarak lebih jauh[/caption]
Anggota terbaru, Cabe Merah Besar
Beautiful North Celebes Part 1 - Pengalaman Terbang Jakarta – ManadoDengan Garuda Indonesia
Hampir 2,5 bulan saya dan suami tinggal di Bitung,Sulawesi Utara. Berawal dari pekerjaan suami yang seperti never ending akhirnya sayapun ikut diboyong dari Depok ke Bitung. Saya berangkat sendiri ke Manado dengan tiket yang sudah disediakan, Alhamdulillah nggak keluar uang buat tiket dan dapat pesawat Garuda Indonesia apalagi saya berangkat waktu harga tiket mahal-mahalnya menjelang Hari Raya Idul Fitri, tiket saya untuk berangkat waktu itu seharga 3,4 juta untuk terbang langsung dari Soekarno-Hatta ke Sam Ratulangi. Kala itu adalah pengalaman pertama kali saya naik pesawat dan sangat buta dengan cara mengurus tiket di Bandara.hehehe. Sebagai persiapan sebelum terbang saya browsing cara naik pesawat dan beberapa alternatif cara menuju Bandara Soekarno-Hatta. Ada 3 cara yang saya pikirkan waktu itu, antara lain dengan KRL lanjut taksi, Bus DAMRI Bandara, dan yang terakhir dengan taksi. Setelah berdiskusi dengan suami akhirnya dipilih taksi, karena paling mudah walaupun cukup menguras kantong untuk tarifnya.
Tanggal 25 Juli 2014, selepas sahur dan sholat subuh saya bersiap-siap berangkat. Taksi Blue Bird yang dipesan malam sebelumnya pun sudah stand by didepan rumah. Sebenarnya pesawat saya berangkat jam 11.00 WIB tapi berhubung hari itu adalah puncak mudik lebaran saya nggak mau kalau sampai nanti ikut-ikut terjebak macet dan lebih parah gagal terbang. Pukul 06.05 WIB saya tiba di Bandara Soekarno-Hatta Terminal II, agak bingung liat banyak pintu disana, maklumlah pertama kali menginjakkan kaki disana. Setelah koper diturunkan sama mas sopir dan membayar charge sebesar Rp.220.000,00 dan ditambah tip karena si mas sopir baik banget ngasih segala macam informasi selama perjalanan.
Melihat begitu banyak orang dan pintu saya langsung ngblank harus ngapain, akhirnya ngekor orang baru turun dari taksi dan bertemulah dengan pintu terminal sebelum check-in untuk pemeriksaan pertama. Antri sambil menyiapkan e-ticket dan KTP saya agak heran koq mukanya banyak yang chinese dan asing ya,,, dan ternyata saya salah gate, saya antri di gate dekat penerbangan ke luar negeri. Ya ampun malunya, pantas saja petugas di pintu terminal memandang aneh ke arah saya. Untuk check-in saya harus berjalan jauh mencari counter check-in dan bertemulah dengan counter Garuda Indonesia, plong rasanya. Setelah antri check-in sebentar akhirnya boarding pass ada di tangan, dalam hati girang juga karena akhirnya member Garuda Miles saya otomatis aktif setelah beberapa bulan lamanya mendaftar. Setelah melakukan check-in saya bersiap-siap menuju Boarding Gate, saya berjalan cukup santai saat itu, masih tersisa 4 jam sebelum terbang, melewati lounge-lounge dan gerai-gerai tenant ternama sampai akhirnya tiba di Boarding Gate. 30 menit sbeelum terbang saya sudah berada di boarding room F5 tetapi karena ada perubahan saya dan penumbang lain dipindahkan ke F4. Agak dag dig dug rasanya saat melihat pesawat yang akan saya tumpangi karena pada dasarnya saya agak takut untuk naik pesawat apalagi sendirian seperti ini. Pukul 11.15 WIB terlambat 15 menit dari jadwal penerbangan saya sudah berada di dalam pesawat GA600, mata saya langsung jelalatan melihat isi dalam pesawat mulai dari kursi, nomor duduk yang terletak di bagasi kabin sampai isi dari kantong dbelakang kursi pesawat, juga monitor semi touchscreen yang akhirnya menemani perjalanan saya dengan segala game, lagu, informasi dan film-filmnya.
Setelah beberapa pramugari memberikan petunjuk keselamatan pesawat yang saya tumbangi tinggal landas. Tegang, takut, tapi juga ingin tahu jadi satu dalam diri saya. Setiap keluar pikiran negatif langsung saya hapus dengan sholawat dan doa agar perjalanan saya lancar. Rasa tegang dan keringat dingin yang keluar langsung hilang saat pesawat yang saya tumpangi berada di angkasa. Subhanallah, hilang sudah rasa takutnya, dan ketakutan saya akan pesawat ternyata tidak seburuk yang saya kira, nyaman ternyata.hehehe
Pengalaman pertama naik pesawat ini bernilai positif bagi saya apalagi dengan pelayanan Garuda yang bisa saya beri 2 jempol, mulai dari counter check-in hingga pelayanan di dalam pesawat. Mbak – mbak pramugari juga sangat ramah dalam memberi pelayanan, jika dilihat seragam yang dipakai sangat Indonesia, cantik dan anggun. Beberapa saat setelah tinggal landas para pramugari mulai membagikan roti manis, kemudian bergiliran menawarkan minum dan kemudian membagikan makanan dengan pilihan antara ayam atau ikan. Karena saya sedang puasa saya meminta plastik untuk membawa makanan tersebut untuk dimakan saat berbuka. Setahu saya hanya Garuda Indonesia yang menyediakan makanan dan minuman gratis untuk penumpangnya dan memang harga tiket Garuda Indonesia yang terbilang tinggi sepadan dengan pelayanan yang diberikan. Selama 3,5 jam perjalanan saya habiskan untuk mengambil foto pemandangan di luar pesawat, tracking perjalanan, memainkan beberapa game dari monitor didepan saya. Monitor otomatis dimatikan ketika pesawat akan landing dan Alhamdulillah pesawat dengan sangat mulus mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado. Walaupun bertaraf internasional, bandara ini cukup mungil dibandingkan dengan Bandara Soekarno-Hatta. Disana saya sudah ditunggu oleh suami untuk perjalanan ke Bitung, Kota pelabuhan di selatan Manado.
see also :
part 2
part 3
Tanggal 25 Juli 2014, selepas sahur dan sholat subuh saya bersiap-siap berangkat. Taksi Blue Bird yang dipesan malam sebelumnya pun sudah stand by didepan rumah. Sebenarnya pesawat saya berangkat jam 11.00 WIB tapi berhubung hari itu adalah puncak mudik lebaran saya nggak mau kalau sampai nanti ikut-ikut terjebak macet dan lebih parah gagal terbang. Pukul 06.05 WIB saya tiba di Bandara Soekarno-Hatta Terminal II, agak bingung liat banyak pintu disana, maklumlah pertama kali menginjakkan kaki disana. Setelah koper diturunkan sama mas sopir dan membayar charge sebesar Rp.220.000,00 dan ditambah tip karena si mas sopir baik banget ngasih segala macam informasi selama perjalanan.
Melihat begitu banyak orang dan pintu saya langsung ngblank harus ngapain, akhirnya ngekor orang baru turun dari taksi dan bertemulah dengan pintu terminal sebelum check-in untuk pemeriksaan pertama. Antri sambil menyiapkan e-ticket dan KTP saya agak heran koq mukanya banyak yang chinese dan asing ya,,, dan ternyata saya salah gate, saya antri di gate dekat penerbangan ke luar negeri. Ya ampun malunya, pantas saja petugas di pintu terminal memandang aneh ke arah saya. Untuk check-in saya harus berjalan jauh mencari counter check-in dan bertemulah dengan counter Garuda Indonesia, plong rasanya. Setelah antri check-in sebentar akhirnya boarding pass ada di tangan, dalam hati girang juga karena akhirnya member Garuda Miles saya otomatis aktif setelah beberapa bulan lamanya mendaftar. Setelah melakukan check-in saya bersiap-siap menuju Boarding Gate, saya berjalan cukup santai saat itu, masih tersisa 4 jam sebelum terbang, melewati lounge-lounge dan gerai-gerai tenant ternama sampai akhirnya tiba di Boarding Gate. 30 menit sbeelum terbang saya sudah berada di boarding room F5 tetapi karena ada perubahan saya dan penumbang lain dipindahkan ke F4. Agak dag dig dug rasanya saat melihat pesawat yang akan saya tumpangi karena pada dasarnya saya agak takut untuk naik pesawat apalagi sendirian seperti ini. Pukul 11.15 WIB terlambat 15 menit dari jadwal penerbangan saya sudah berada di dalam pesawat GA600, mata saya langsung jelalatan melihat isi dalam pesawat mulai dari kursi, nomor duduk yang terletak di bagasi kabin sampai isi dari kantong dbelakang kursi pesawat, juga monitor semi touchscreen yang akhirnya menemani perjalanan saya dengan segala game, lagu, informasi dan film-filmnya.
Setelah beberapa pramugari memberikan petunjuk keselamatan pesawat yang saya tumbangi tinggal landas. Tegang, takut, tapi juga ingin tahu jadi satu dalam diri saya. Setiap keluar pikiran negatif langsung saya hapus dengan sholawat dan doa agar perjalanan saya lancar. Rasa tegang dan keringat dingin yang keluar langsung hilang saat pesawat yang saya tumpangi berada di angkasa. Subhanallah, hilang sudah rasa takutnya, dan ketakutan saya akan pesawat ternyata tidak seburuk yang saya kira, nyaman ternyata.hehehe
Pengalaman pertama naik pesawat ini bernilai positif bagi saya apalagi dengan pelayanan Garuda yang bisa saya beri 2 jempol, mulai dari counter check-in hingga pelayanan di dalam pesawat. Mbak – mbak pramugari juga sangat ramah dalam memberi pelayanan, jika dilihat seragam yang dipakai sangat Indonesia, cantik dan anggun. Beberapa saat setelah tinggal landas para pramugari mulai membagikan roti manis, kemudian bergiliran menawarkan minum dan kemudian membagikan makanan dengan pilihan antara ayam atau ikan. Karena saya sedang puasa saya meminta plastik untuk membawa makanan tersebut untuk dimakan saat berbuka. Setahu saya hanya Garuda Indonesia yang menyediakan makanan dan minuman gratis untuk penumpangnya dan memang harga tiket Garuda Indonesia yang terbilang tinggi sepadan dengan pelayanan yang diberikan. Selama 3,5 jam perjalanan saya habiskan untuk mengambil foto pemandangan di luar pesawat, tracking perjalanan, memainkan beberapa game dari monitor didepan saya. Monitor otomatis dimatikan ketika pesawat akan landing dan Alhamdulillah pesawat dengan sangat mulus mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado. Walaupun bertaraf internasional, bandara ini cukup mungil dibandingkan dengan Bandara Soekarno-Hatta. Disana saya sudah ditunggu oleh suami untuk perjalanan ke Bitung, Kota pelabuhan di selatan Manado.
see also :
part 2
part 3
Subscribe to:
Posts (Atom)